Bentuk Kreatif Siswa adakan Pementasan Seni
Karena pameran ini gabungan dari kelas X dan XII, persiapan yang dilakukan kurang lebih selama satu bulan lamanya. Itupun dengan berbagai konsep yang harus selesai dalam jangka waktu yang singkat.
M. Azilatul Fathir menjelaskan, tema kegiatan kali ini adalah "Mewujudkan siswa-siswi yang aktif dan kreatif di masa pandemi" yang memiliki arti kita sebagai siswa ingin mewujudkan kader yang kreatif, aktif, dan adaptif. Mengingat sedang dalam kondisi covid-19.
Azil menjelaskan, "Banyak sekali hambatan yang terasa. Pertama untuk penyediaan kelas, panitia yang sibuk dengan urusannya sendiri. Jadi, untuk kesiapan kelas hanya dilakukan oleh kelas XI2 dan XI 3 saja. Mungkin itu hambatannya. Kesimpulannya bukan panitia yang membantu mendekor ruang, tetapi malah orang lain," jelas Azil (24/02/22).
Adapun kesan dan pesan yang disampaikan oleh Ida Farida sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya, "Kesannya alhamdulillah, pameran ini meskipun acaranya sederhana, tetapi kita mengadakannya secara meriah, dan kompak. Meskipun dengan keadaan pandemi. Alhamdulillah semuanya masih bisa berkumpul, bisa berkreasi, dan berkarya. Terima kasih kepada anak-anak kelas X kelas, dan kelas XI yang telah mengirimkan hasil karyanya. Mudah-mudahan acara ini terus berlanjut sampai tahun berikutnya," jelas Ida (24/02/22).
Pameran kali ini juga berkolaborasi dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menampilkan sebuah drama singkat dari kelas XI.
Konsep awal pementasan drama ini masuk ke dalam pembelajaran yang artinya tidak ada konsep apa pun. Namun, mengingat SMAPUR dua tahun kemarin tidak mengadakan pementasan, akhirnya diadakan untuk kompetensi dasar di kelas XI.
Adapun kesan yang disampaikan Ajeng Trisnasasti sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, "Kesannya, tentu ini menjadi sangat luar biasa. Karena pertama setelah vakum beberapa lama akhirnya bisa terealisasi lagi, dan itu menjadi kebahagiaan yang sangat luar biasa. Kemudian juga menjadi kesan yang mendalam karena ini menjadi pementasan yang terakhir buat saya di sekolah ini, jadi momennya sangat pas untuk perdana setelah masa pandemi ini berlangsung. Juga sebagai bentuk persembahan terakhir saya yang terbaik untuk SMA muhammadiyah puraseda," jelas Ajeng (24/02/22).
Harapan Ajeng, "Tentu banyak sekali perbaikan, karena setiap momen pasti tidak ada yang sempurna, apalagi yang berhubungan dengan banyak orang. Itu pasti tidak ada yang sempurna. Ada kesalahan di sana di sini, itu yang harus diperbaiki, dan dibenahi oleh generasi berikutnya. Apa yang jadi kekurangan hari ini dicatat kemudian diperbaiki sehingga tidak terulang, dan menjadi sesuatu yang bisa menjadi perbaikan untuk ke depannya," papar Ajeng (24/02/22).
Penulis: Juwita | Editor: Andika
Komentar
Posting Komentar